Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto, Pada Forum Yang Mempertemukan Para Tokoh Lintas Sektor, Menegaskan Pentingnya Keterlibatan Seluruh Elemen Bangsa, Menghadapai Ancaman Narkoba. |
Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, menghadiri Silaturahmi Nasional Ulama, Kyai, Habaib, Pejabat Pemerintah, dan Tokoh Nasional se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta di Gedung IPSI, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Senin (20/10). Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, serta menghadirkan ulama terkemuka dunia, Habib Omar Bin Mohammed Bin Hafidh.
Dalam forum yang mempertemukan para tokoh lintas sektor tersebut, Kepala BNN RI menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi ancaman narkoba. Ia menyampaikan bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan bahaya serius yang menggerus moral, merusak tatanan sosial, dan mengancam masa depan generasi bangsa. Karena itu, Ia menyerukan jihad melawan narkoba sebagai gerakan bersama yang harus diperkuat melalui kolaborasi, keteladanan, dan komitmen semua pihak.
Pada kesempatan tersebut Kepala BNN RI juga menyampaikan apresiasi kepada para kyai, ulama, dan tokoh agama yang selama ini konsisten mendukung upaya pencegahan narkoba, termasuk dalam pendampingan rehabilitasi bagi para penyalahguna. Ia menilai kontribusi para tokoh agama sangat penting dalam menyebarkan edukasi serta membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat.
Menurutnya, forum silaturahmi ini merupakan ruang strategis untuk merumuskan gagasan besar demi kemaslahatan umat dan bangsa. Ia menegaskan bahwa stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang masih terjaga hingga saat ini tidak lepas dari peran ulama, kyai, dan habaib dalam membina persatuan, menjaga harmoni sosial, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Selain mempererat ukhuwah islamiyah, kegiatan ini juga memperkokoh sinergi antara tokoh agama dan pemangku kebijakan dalam menjaga persatuan nasional serta meningkatkan kontribusi umat terhadap pembangunan. (Red).